Pernah Terpikir Siapa Penemu Tanda Baca? Dan Bagaimana Sejarahnya?


Foto Dari : Google


Hi guys! Ketemu lagi dengan pembahasan yang membingungkan ini! Heran ya kenapa otak kita bisa - bisanya memikirkan hal - hal yang bisa di pikir dan di cerna itu susah dipikirkan? Atau jawabannya itu membingungkan sehingga membuat penasaran dan membuat sulit tidur. 


Apakah kalian sama jika penasaran terhadap sesuatu itu seperti saya? Menjadi kepikiran dan harus tahu jawabannya terlebih dahulu baru bisa tenang dan tidak kepikiran lagi? Kalo sama wihh saya merasa ada temannya! Maka dari itu saya membuat artikel seperti ini untuk menjawab semua pertanyaan yang tersimpan di benak kalian. Semoga bisa membantu menjawab ya!


Jadi menurut BBC International, faktor-faktor yang mendorong kemunculan tanda baca dimulai pada abad ke 3 SM. Saat itu, pustakawan Aristophanes di Kota Aleksandria, Mesir, merasa kesulitan menghadapi ratusan ribu gulungan teks Yunani. Orang inilah yang kemudian menggagas penggunaan tanda baca untuk memudahkan tugasnya.


Gulungan teks Yunani yang diterima oleh Aristophanes bukan hanya masih ditulis tanpa tanda baca, pada teks itu juga tidak ada spasi sama sekali, dan belum menggunakan pembedaan huruf besar dan huruf kecil. Walhasil, cukup sulit membaca uraian kata; dan bingung pula menentukan dari mana sebuah kalimat dimulai.


Karena kerumitan dan susahnya mencerna informasi dari tulisan, daripada harus membaca sebuah teks, orang Yunani lebih menyukai pidato lisan dari pejabat pemerintahan.


Sebagai solusi awal, Aristophanes menyarankan agar setiap penulis menambahkan tanda baca berupa tanda titik tengah (·), bawah (.), dan atas, yang mirip dengan fungsi titik, koma dan spasi pada saat ini. Berkatnya, para pembaca dan penulis Yunani menjadi terlatih untuk menggunakan terobosan dari Aristophanes ini.


Sayangnya, inovasi dari Aristophanes sempat ditinggalkan, ketika orang Romawi mulai mengambil alih hegemoni Yunani dalam kekaisaran. Sistem tulis Aristophanes yang telah mulai memudahkan pembaca itu menjadi tak berguna.


Tradisi berbicara di depan umum, sebagaimana kebiasaan lama orang Yunani, lebih disukai orang Romawi. Mereka berbicara dengan jeda irama, sebagai penanda akhir kalimat dan dimulainya ucapan kalimat baru.


Masa perubahan baru terjadi saat orang Romawi mulai memeluk agama Kristen dan menuliskan kitab suci. Mereka menjadi merasa perlu menghidupkan kembali sistem menulis yang dulu dikembangkan Aristophanes.

Kesadaran akan kebutuhan tanda baca kembali mencuat. Meskipun Penganut paganisme Romawi tetap memilih bahasa lisan untuk mewarisi tradisi, orang-orang Kristen teguh menyebarluaskan kitab Mazmur dan Injil melalui bantuan teks tertulis.


Penyebarluasan agama Kristen ke seluruh Eropa berbarengan dengan pengembangan terhadap tanda baca dari sistem Aristophanes. Para uskup memiliki peran yang besar dalam pengembangan dan penemuan tanda baca baru, yang menggantikan peran tanda titik tengah, bawah, dan atas, dari Aristophanes. Mereka pun menambahkan beragam huruf berhias, atas dasar estetika, sebab mereka yakin bahwa buku ialah identitas agama yang mesti terlihat anggun.


Tanda baca mengalami berbagai koreksi signifikan pada abad-abad berikutnya, setelah abad ke-4, sejalan dengan pengaruh dari para penulis di berbagai negara di Eropa. Bahkan hampir selalu ada perubahan fungsi atau penambahan tanda baca baru pada setiap zaman. Koma, titik koma (;), tanda tanya (?) garis miring (/), dan tanda baca lainnya, mulai bermunculan dan saling menggantikan peran.


Selama perkembangannya pada abad ke-4 sampai ke-15 itu, hampir tidak ada ketetapan fungsi tanda baca yang seragam di berbagai negeri. Tak ayal, hal ini sungguh merepotkan bagi pembaca teks.


Akan tetapi, pada akhirnya, revisi dan inovasi tanda baca berhenti pada sekitar tahun 1450, ketika percetakan memberlakukan standarisasi untuk mesin-mesin mereka. Tidak ada lagi penulis yang bisa seenaknya mengubah peran tanda baca lama, pun tidak dapat menciptakan yang baru. Fungsi-fungsi tanda baca dipermanenkan sejak saat itu dan diwariskan sampai kepada kita saat ini.


Nah sejarah diatas saya baca dan ambil dari artikel : https://www.google.co.id/amp/s/m.kumparan.com/amp/absal-bachtiar/asal-mula-koma-titik-dan-tanda-baca-lainnya-diciptakan-untuk-memanjakan-kita-1uxltGrHNr7


Semoga bermanfaat ya teman - teman semua, semoga bisa menjawab semua rasa bingung dan ingin tahu teman - teman!

Posting Komentar

0 Komentar